Mengapa TikTok Menjadi Sangat Populer?

TikTok merupakan media sosial yang sedang naik daun beberapa tahun belakangan ini. Meski sempat dipandang buruk pada tahun-tahun pertama, kini TikTok mendulang sukses yang sangat besar dengan pengguna yang semakin banyak pula dari segala penjuru dunia. Platform TikTok tidak hanya dipenuhi oleh kaum muda-mudi saja tapi juga dari segala umur mengingat konten yang tersedia sangat bervariasi dan beragam.

Saking populernya, TikTok seakan menjadi kompetitor yang patut diperhitungkan. Bagaimana tidak, media sosial seperti Facebook dan Instagram seperti kalah pamor dibandingkan TikTok yang lebih kekinian dan berhasil menggaet banyak orang. TikTok pada awal-awal perilisannya hanya berfokus pada video pendek ala-ala musicaly yang dulu juga sempat populer.

TikTok

Seiring bertambahnya fitur pada TikTok, kontennya tidak hanya terbatas pada video musik saja melainkan juga jenis konten-konten lainnya mulai dibuat oleh pengguna seperti edukasi dan lain-lain. Saya pikir, salah satu kehebatan TikTok adalah berhasil merilis fitur-fitur yang bisa membuat pengguna betah berlama-lama berselancar pada platform mereka.

Sama seperti YouTube dan kawan-kawannya. Algoritma pada TikTok juga terpersonalisasi, artinya semakin lama pengguna menghabiskan waktu pada platform tersebut maka video yang ditampilkan pun akan menyesuaikan dengan selera atau kesukaan pengguna. Misalnya kamu menonton video-video fitness sampai habis maka video-video yang tampil berikutnya juga konten fitness. 

Begitu pula dengan hal-hal lainnya seperti hiburan, video musik dan sebagainya. Melihat hal tersebut, tidaklah mengherankan mengapa TikTok menjadi sangat adiktif bagi pengguna. Tidak hanya itu saja, UI (User Interface) atau tampilan antarmuka juga sangat user-friendly dan mudah dioperasikan, tidak seperti platform lain yang mungkin dipenuhi oleh tombol-tombol yang membingungkan.

Pada TikTok, pengguna hanya perlu scrolling untuk pindah ke video baru. Hanya sekali gerakan saja dan tanpa bingung memilih konten mana yang akan ditonton, keputusan diserahkan pada algoritma yang akan terus menampilkan konten video sesuai selera pengguna. Kegiatan scrolling ini sebenarnya sama halnya dengan media sosial lain, sama-sama merilis hormon dopamin yang menjadi sumber kesenangan.

Selain itu, berselancar pada TikTok tidak membutuhkan energi atau perhatian ekstra. Ini memungkinkan karena TikTok dipenuhi oleh video-video pendek yang bahkan tidak sampai 1 atau 2 menit. Analoginya begini, lebih pilih mana belajar matematika atau mendengarkan musik dengan santai. Sudah pasti, mendengarkan musik kan? secara tidak membutuhkan energi dan perhatian ekstra. Nah, begitu juga dengan TikTok, pengguna tinggal bersantai dan scrolling. Istilah kerennya “Gak Ribet”.

Berbeda dengan YouTube, yang kreatornya mungkin orang-orang tertentu. TikTok disini lebih fleksibel, dimana banyak pengguna yang menjadi kreator hanya bermodalkan smartphone saja. Uniknya kreator di TikTok juga relatif mudah untuk menjadi populer dan mendapatkan banyak views atau tayangan. Ini kembali lagi ke algoritmanya yang juga menampilkan video-video yang bahkan belum ada tayangan sama sekali. Hal ini tentunya, sangat membantu para kreator kecil atau yang baru memulai.

Baca Juga : Mengapa Kamera iPhone Sangat Bagus?

Ini membuktikan bahwa TikTok benar-benar memberi perhatian penuh pada sisi back-end termasuk algoritma dan machine learning sehingga mempengaruhi konsumsi pengguna terhadap konten-konten di platform mereka. Meski sempat dipandang rendah oleh beberapa sektor pengguna, faktanya sekarang TikTok seolah menjadi contoh dan pionir bagi platform-platform lainnya.

Ini terlihat sejak TikTok menjadi semakin populer, lalu platform lainnya seakan mencontoh dan mengimplementasi fitur baru atau format video yang serupa dengan TikTok. Sebut saja, Instagram punya Reels dan YouTube punya Shorts. Hal ini tidaklah mengherankan mengingat format video serupa terbukti bisa menggaet banyak pengguna dan prospektif secara jangka panjang.

Tidak hanya itu saja, TikTok secara langsung mengubah konten video di seluruh internet. Kreator yang tadinya banyak membuat video dengan durasi yang lama sekarang malah beralih fokus ke format video vertikal dengan durasi video relatif pendek. Satu video yang dibuat langsung bisa diunggah ke 3 platform yang berbeda termasuk TikTok, Shorts dan Reels.

Nah itu merupakan beberapa penjelasan serta alasan mengapa TikTok menjadi sangat populer di kalangan banyak orang. Selain penggunaannya yang mudah, TikTok juga menawarkan beragam konten dari berbagai topik mulai dari hiburan sampai dengan konten yang serius juga ada. Bagaimana dengan pendapatmu sendiri?

Share your love
administrator
administrator
Articles: 43

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *