AI atau sering disebut dengan kecerdasan buatan adalah teknologi yang mengedepankan penciptaan mesin cerdas yang bekerja atau bereaksi sama halnya dengan manusia. Banyak orang memiliki ketakutan yang sama akan AI, pasalnya ada ahli yang mengatakan bahwa 40% pekerjaan manusia akan diambil alih oleh kecerdasan buatan dalam 15 tahun ke depan. Tapi, benarkah begitu? Jika benar, pekerjaan bagaimana yang akan diambil alih oleh AI ini? Sebelum itu, ada baiknya kamu subscribe channel ini dan nyalakan notifikasi agar tidak kelewatan video sains menarik lainnya dari channel ini.
Laporan memperlihatkan ada 47% orang yang bekerja di Amerika serikat menghadapi resiko akan digantikan oleh mesin, sedangkan di inggris ada 35% yang menghadapi ancaman yang sama. Belum lagi, di negara-negara berkembang yang tingkatnya bisa lebih dari itu. Sebenarnya, mesin yang mengambil alih pekerjaan manusia bukanlah hal yang baru contohnya seperti pekerja pabrik yang digantikan oleh robot, check-out kasir, operator telepon dan banyak lainnya.
![]() |
Apakah Pekerjaan Manusia Akan Digantikan Oleh Robot? |
Jika ditanya, apakah robot akan menggantikan manusia? tentunya iya tapi tidak semudah itu. Mobil yang bisa mengemudi sendiri seperti milik Tesla, robot penghisap debu atau asisten pribadi seperti Google Home dan Alexa adalah beberapa contoh nyata implementasi kecerdasan buatan dalam kehidupan sehari-sehari. Tapi, jangan salah, mereka masih jauh dari kata sempurna melihat bagaimana self-driving car masih membuat beberapa kesalahan dan Alexa yang bisa dibuat bingung dengan berbagai pertanyaan walaupun akan berkembang dan meningkat dengan seiring waktu.
Tentunya hal tersebut tidak terelakkan dalam perkembangan teknologi apalagi dalam membantu tugas manusia agar lebih cepat. Kabar baiknya, manusia tidak akan benar-benar tergantikan melainkan akan sangat terbantu oleh robot mengingat dibutuhkan banyak manusia yang mengoperasikan robot tersebut agar bisa menyelesaikan tugas. Selain itu, tugas berulang yang dilakukan oleh robot bisa membuat manusia lebih fokus mengerjakan aspek lainnya yang kreatif dan tentunya juga lebih bermanfaat.
Kecerdasan buatan ataupun robot yang akan banyak menggantikan tugas manusia pun masih berjenis Narrow AI, maksudnya AI ini hanya bisa melakukan tugas-tugas yang bersifat repetitif atau rutinitas. Jadi, pekerjaan manusia yang bersifat repetitif atau berulang-ulang akan sangat mudah digantikan oleh robot di masa mendatang. Tapi, manusia juga boleh bergembira karena pekerjaan yang membutuhkan tingkat kreativitas yang tinggi akan sangat sulit digantikan oleh robot atau kecerdasan buatan. Tak hanya itu, tuntutan pekerjaan yang melibatkan keterampilan sosial, keterampilan dalam hubungan pribadi, bisa mengajar dengan persuasif dan kemampuan bernegosiasi juga hampir tidak mungkin digantikan oleh robot atau kecerdasan buatan.